jump to navigation

Pemanfaatan Facebook Untuk Model Pembelajaran Make-A Match 23/11/2011

Posted by rudydwihartono in Tutorial.
trackback

Facebook sudah tidak asing lagi, termasuk untuk anak sekolah. Rata-rata, setiap anak sekolah ke warnet, pasti yang dibuka pertama kali adalah Facebook. Karena itulah, saya akan coba untuk memanfaatkan facebook sebagai sarana belajar bagi anak dengan model pembelajaran make – a match (mencari pasangan, Lorna Curran, 1994)

Secara umum, make – a match, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
  2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
  3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
  4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
  5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
  6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
  7. Demikian seterusnya
  8. Kesimpulan/penutup

Dari langkah-langkah tersebut, saya akan coba modifikasi untuk di terapkan ke Facebook. Caranya :

  1. Guru membuat Grup di FB dan semua muridnya disuruh gabung ke Grup
  2. Guru menyiapkan 5 pasang kartu (untuk 10 komputer), dimana masing-masing pasang berisi soal dan jawaban.
  3. Karena ada 10 kartu, maka kartu tersebut di bagi dua, yaitu 5 kartu diberi tanda A dan 5 kartu diberi tanda B. (kartu A bisa berupa soal bisa berupa jawaban dan sebaliknya, untuk kartu B)
  4. Guru mengacak 10 kartu yang berisi pertanyaan atau jawaban, kemudian di bagi ke 10 siswa (dengan asumsi 10 komputer)
  5. Siswa yang mendapat kartu A, disuruh menulis status di grup yang sudah kita buat.
  6. Siswa yang mendapat kartu B, disuruh menulis komentar yang ada di kartu A, dengan cara dicocokan dengan statusnya. Kalau status berupa pertanyaan, maka komentar harus berupa jawaban, sebaliknya jika status berupa jawaban, maka komentar harus berupa pertanyaan.
  7. Siswa yang paling cepat mencocokan di beri point.
  8. Setelah satu babak, babak berikutnya perintahnya  di tukar, untuk kartu B disuruh menulis status, kartu A yang mencocokan / mengambil kartu yang lain.
  9. Demikian seterusnya.
  10. Terakhir guru mengambil kesimpulan. Bisa juga siswa di suruh menulis pertanyaan dan jawabannya yang di dapat.

Contoh 10 kartu :

Comments»

1. Reni Ciigadihh Minang - 19/03/2012

keunggulan model make a match yang berkaitan dengan hasil belajar lainnya selain membina kerja sama, gorong royong dan bermain saja????


Leave a comment